Mengenal Psikologi

A. Pengertian Psikologi
Berkat perkembangan informasi yang sangat cepat, kata psikologi semakin familiar di telinga
Psikologi juga biasanya tidak hanya diletakkan untuk manusia, namun juga sering kali kita mendengar psikologi untuk makhluk hidup lainnya misalnya hewan dan tumbuh tumbuhan juga memiliki “jiwa” atau setidaknya bertingkah laku. Oleh karena itu, maka sebaiknya kita berusaha menelaah lebih dalam bermacam-macam arti psikologi.
kita. Psikologi kemudian diartikan dengan beragam definisi. Ada yang berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu jiwa dan ada pula yang berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu tentang perilaku. Ilmu ini tidak jarang dipadankan dengan ilmu dukun, seperti memahami telepati, kemampuan untuk mera
malkan masa depan dan kemampuan memahami masa lalu seseorang.
๐ด: Iya, jadi semua ragam definisi psikologi yang tadi di jelaskan hampir semua benar.
๐ฆ: loh kok hampir semua benar kek (singkatan dari kakek), emang ada yang tidak benar kek
๐ด: cucu nannye? , cucu bertanye- tannye?
๐ฆ: iya kek cucu bertannye- tannye, kenapa dari ragam definisi psikologi ada yang kurang tepat
๐จ: jadi definisi yang kurang tepat itu ada di definisi yang ilmu dukun dan yang seperti memahami telepati
๐ฆ: kenapa bisa itu salah kek, by the way kenapa kakek jadi muda yah ?
๐จ: ....
๐ด: mungkin karena psikologi lebih kearah mempelajari perilaku, sikap manusia dan hewan, jadi beberapa orang mengira bahwa psikologi itu ilmu dukun.
percakapan selesai, yang belum selesai yaitu mencitai Mu walau hanya sebatas hayalan ku ๐
๐ฆ: Iya, jadi seperti yang di atas
๐ง:๐ (sambil lihat ke langit-langit rumah )
๐ฆ: bukan langit-langit rumah dong (dengan muka ๐)
๐ฆ: maksud Ku percakapan yang di atas
Psikologi juga biasanya tidak hanya diletakkan untuk manusia, namun juga sering kali kita mendengar psikologi untuk makhluk hidup lainnya misalnya hewan dan tumbuh tumbuhan juga memiliki “jiwa” atau setidaknya bertingkah laku. Oleh karena itu, maka sebaiknya kita berusaha menelaah lebih dalam bermacam-macam arti psikologi.
Tapi tau kah kamu Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yakni psychology yang merupakan gabungan dari kata psyche dan logos bukan seperti kamu dan dia yang tak mungkin bergabung, karena yang bisa bergabung hanya ultramen (selingan).
Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Olehnya itu,secara harfiah dapat dipahami bahwa psikologi adalah ilmu jiwa. Kata logos juga sering dimaknai sebagai nalar dan logika. Kata logos ini menjadi pengetahuan merata dan dapat dipahami lebih sederhana. Kata psyche lah yang menjadi diskusi menarik bagi sarjana Psikologi. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat disangkal keberadaannya. Psyche sering kali diistilahkan dengan kata psikis.Dalam kamus oxford misalnya, kita dapat melihat bahwa istilah psyche mempunyai banyak arti dalam bahasa Inggris yakni soul, mind, dan spirit. Dalam bahasa Indonesia ketiga kata bahasa Inggris itu dapat dicakup dalam satu kata yakni “jiwa”. Di Indonesia, psikologi cenderung diartikan sebagai ilmu jiwa. Dalam bahasa lain juga ditemukan arti yang sama misal bahasa Arab ilmun-nafsi, bahasa Belanda zielkunde, dan bahasa Jerman seelenkunde, yang kesemuanya itu memiliki arti sama yakni ilmu jiwa.
Karena sifatnya yang abstrak itu, maka kita tidak mengetahui jiwa secara wajar, melainkan kita hanya dapat mengenal gejalanya saja. Jiwa tidak dapat dilihat oleh alat indera kita. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah lakunya. Jadi tingkah laku inilah dapat diketahui jiwa seseorang. Tingkah laku ini merupakan kenyataan jiwa yang dapat kita hayati dari luar. Gejala jiwa tersebut bisa berupa mengamati, menanggapi, mengingat,memikir dan sebagainya. Pada masa psikologi masih merupakan sesuatu yang dipikirkan oleh para filsuf, definisi psikologi sebagai ilmu jiwa belum menimbulkan banyak perdebatan. Tetapi sejak psikologi berdiri sebagai ilmu yang tersendiri atau terpisah dari ilmu induknya filsafat, mulailah timbul kesulitan-kesulitan, karena salah satu tuntutan ilmu pengetahuan adalah bahwa hal-hal yang dipelajari dalam ilmu itu harus dapat dibuktikan
dengan nyata, padahal untuk membuktikan adanya jiwa sebagai sesuatu yang nyata adalah tidak mungkin, apalagi untuk mengukur atau menghitung dengan alat-alat objektif. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan juga harus memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnya. Oleh karena itu, psikologi mempunyai:
a. Objek tertentu
Syarat mutlak di dalam suatu ilmu, karena objek inilah yang akan menentukan langkah-langkah yang
lebih lanjut di dalam pengupasan lapangan ilmu pengetahuan. Tanpa adanya objek dapat diyakinkan tidak akan adanya pembahasan yang mapan.
b. Metode penyelidikan tertentu
Tanpa adanya metode yang teratur dan tertentu, penyelidikan atau pembahasan akan kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi keilmuan. Segi metode inilah akan terlihat ilmiah tidaknya sesuatu
penyelidikan atau pembahasan.
c. Sistematik
yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap objeknya. Hasil pendekatan terhadap objek itu kemudian
disistematisasi sehingga merupakan suatu sistematika yang teratur yang menggambarkan hasil pendekatan terhadap objek tertentu. Beranjak dari syarat psikologi menjadi ilmu pengetahuan tersebut kemudian menjadi landasan dari beberapa tokoh dalam memberi pengertian dari psikologi. Di antara
pengertian yang dirumuskan oleh ahli antara lain:
A. Plato dan Aristoteles:
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
B. Wilhelm Wundt:
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia,
seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling)
dan kehendak.
Kesimpulan dari pengenalan prodi psikologi di atas yaitu Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses
mental manusia melalui prosedur ilmiah.
Terima Kasih telah mengunjungi blog ini
Semoga bermanfaat untuk temen-teman
Komentar
Posting Komentar