Rangkuman Pelajaran Ekonomi (Pendapatan Nasional)

 

Pendapatan Nasional  

 

A. Konsep Pendapatan Nasional

    Pendapatan nasional merupakan penjumlahan nilai akhir produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Konsep pendapatan nasional terdiri atas 6 macam, Yaitu GDP, GNP, NNP, NNI, PI, dan DI. 

👦: Hahhhh?? 

👦: Affan tuh kok disingkat-singkat? 

👨: Kamu nannye ?

👨:kamu bertannye-tannye?? 

👦: 🗿

👨:Biar kamu makin paham, mari kita bahas satu per satu, yuk!! 

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

    Produk Domestik Bruto atau yang biasa disingkat dengan PDB, jika dalam bahasa inggris Gross Domestic Product atau yang di singkat GDP merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam wilayah suatu negara, baik yang dilakukan oleh warga negara yang bersangkutan maupun warga negara asing yang bekerja di negara tersebut.

2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

    Produk Nasional Bruto atau PNB, jika dalam bahasa inggris Gross National Prduct atau GNP yakni mengukur nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara atau penduduk suatu negara baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. PNB atau GNP dapat ditentukan dengan rumus berikut.

PNB = PDB + (PFLN – PFDN)
Di mana:
PFLN = Pendapatan faktor luar negeri
PFDN = Pendapatan faktor dalam negeri

3. Produk Nasional Neto (Net National Product)

    Untuk memproduksi barang dan jasa dibutuhkan barang-barang modal (capital goods).
Nilai barang-barang modal terus menyusut dari satu periode ke periode berikutnya.
Penyusutan ini harus disertakan dalam penghitungan pendapatan nasional agar
diperoleh Produk Nasional Neto atau Net National Product (NNP). Jika dirumuskan,
maka nilai NNP ditentukan dengan cara, sebagai berikut.

NNP = GNP – Penyusutan

4. Pendapatan Nasional (Net National Income)

    Angka Pendapatan Nasional atau Net National Income (NNI) dapat diturunkan dari
NNP, yakni mengurangkan NNP dengan pajak tidak langsung dan ditambahkan dengan
subsidi. Pajak iyalah iuran wajib yang harus dibayarkan oleh para wajib pajak
kepada negara. Contoh pajak tidak langsung adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung + Subsidi

5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)

    Bagian pendapatan nasional yang menjadi hak individu disebut pendapatan
perseorangan atau Personal Income (PI). Pendapatan perseorangan merupakan balas jasa atas keikutsertaan mereka dalam proses produksi dan masih ditambahkan pembayaran transfer serta pendapatan bunga. Namun tidak semua pendapatan dibagikan kepada masyarakat. Laba ditahan, pembayaran asuransi, dan jaminan sosial  dari perusahaan tidak dihitung dalam pendapatan perseorangan. Rumus dari PI adalah sebagai berikut.


PI = NNI + Pembayaran Transfer + Pendapatan Bunga – (Laba Ditahan Iuran
Asuransi + Iuran Jaminan Sosial)

6. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)

    Setelah pendapatan perseorangan sudah di dapatkan berapa hasilnya lalu dikurangi dengan pajak penghasilan atau pajak langsung, maka akan diperoleh pendapatan disposabel atau Disposable Income (DI). rumus pendapatan diposabel sebagai berikut

DI = PI – Pajak Langsung

B. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

ada tiga pendekatan penghitungan yang dapat digunakan untuk menghitung
besarnya pendapatan nasional. Setiap negara bisa menggunakan konsep yang berbeda
dalam memperhitungkan nilai pendapatan nasionalnya, baik dari nilai GDP maupun GNP.
Pendekatan tersebut yaitu sebagai berikut.


1. Pendekatan produksi

Pendekatan produksi ini menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang dihasilkan
dalam suatu sektor tertentu. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Y = P1.Q1 + P2.Q2 + ....... + Pn.Qn

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
PnQn = Nilai tambah sektor riil produksi n
Pn = harga barang dan jasa

Qn = jumlah barang dan jasa

2. Pendekatan Penerimaan

Pendekatan ini menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor
produksi (karyawan) akibat dari penyerahan faktor produksi kepada produsen. Faktor produksi
merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan proudusen dalam menghasilkan barang
dan jasa. Faktor produksi disediakan oleh rumah tangga konsumen sehingga dalam
pendekatan penerimaan, seluruh pendapatan tersebut diakumulasikan. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut.

Y = w + i + p + r

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
W = wage (upah)
i = interest (bunga modal)
p = profit (laba)
r = rent (sewa)

jika teman - teman susah untuk mengigat rumus pendekatan penerimaan tersebut mungkin WaNI piRO bisa jadi solusi agar teman - teman mudah mengingatnya, karena dalam bahasa jawa artinya wani piro itu artinya berani berapa. dan menurut saya singkatan ini cocok dengan pendekatan penerimaan

3. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan ini menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga
seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran pemerintah, dan selisih
ekspor-impor atau sektor rumah tangga luar negeri. Itulah yang disebut dengan
perekonomian empat sektor (RTK, RTP, Pemerintah, dan Masyarakat Luar Negeri).
Rumus yang digunakan:

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran konsumsi pemerintah/government expenditure
X = ekspor
M = impor

jika teman - teman susah untuk mengigat rumus pendekatan penerimaan tersebut mungkin Cica Ingin Gaya X-Men bisa jadi solusi agar teman - teman mudah mengingatnya, karena dalam bahasa jawa artinya wani piro itu artinya berani berapa. dan menurut saya singkatan ini cocok dengan pendekatan penerimaan

 

Semoga rangkuman ekonomi tentang pendapatan nasional ini bermanfaat untuk teman-teman, lebih kurang saya minta maaf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun rumah tangga Harmonis

PERBEDAAN STUDI INDEPENDEN DENGAN MAGANG MSIB

Alur Pendaftaran kedinasan